Fenomena halo adalah lingkaran cahaya seakan-akan seperti pelangi yang mengelilingi Matahari atau Bulan. Ia adalah sejenis fenomena optik. Ia adalah fenomena yang lebih sering terjadi dari kejadian pelangi. Di bagian Eropa dan sebagian benua Amerika sering terjadi dan dapat dilihat dalam lingkungan dua kali seminggu. Pernah gempar di utara Semenanjung Malaysia yang berlangsung antara pukul 2.15 petang hingga 2.40 petang, 6 Agustus 2007 yang lalu.
Ada banyak jenis halo, tetapi kebanyakan terjadi dari kristal es dalam awan sirus sejuk yang terletak pada ketinggian 5-10 km di lapisan Troposfer atas. Bentuk dan orientasi kristal-kristal ini menentukan bentuk halo yang terjadi.
Frekuensi kejadian melibatkan putaran radius 22 ° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambarajah menunjukan matahari di kelilingi oleh 22 ° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle pula adalah biasan cahaya kristal yang melapisi sundogs dan mengelilinginya. Terkadang ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22 ° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Konstruksi Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.
Radius 22 ° halo tidak kelihatan. Ia seperti lembar yang berlapis-lapis atau debu pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan memiliki es kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.
Halo sangat besar. Ia selalu memiliki diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebagian saja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan dihasilkan oleh corona dari lebih banyak tetesan air dari dibiaskan oleh ais kristal. Ia tidak mengaitkan bahwa hujan akan turun.
Bila ingin melihat halo pastikan kedua mata anda dilindungi dari pancaran matahari. Jangan sesekali memandang terus dan lama pada halo. Sembunyikan matahari dari penglihatan di balik binaan, bangunan atau apa-apa saja. Hati-hati saat mengambil gambar halo tanpa pelindung matahari. Ia sangat berbahaya untuk mengambil gambar terus terutama mengunakan kamera SLR.
Sumber
Neh beberapa gambar yang sempat saya abadikan lewat kamera Hape :
Fenomena Halo ini berlangsung cukup lama yaitu sekitar 1 jam (10.30–11.30) di atas langit Jogja. Matahari terlihat mempunyai cincin berupa garis beraneka warna menyerupai pelangi.Cincin tersebut terlihat didominasi warna kuning di sisi terluar dan warna gelap di bagian tengah lingkaran.
Ada banyak jenis halo, tetapi kebanyakan terjadi dari kristal es dalam awan sirus sejuk yang terletak pada ketinggian 5-10 km di lapisan Troposfer atas. Bentuk dan orientasi kristal-kristal ini menentukan bentuk halo yang terjadi.
Frekuensi kejadian melibatkan putaran radius 22 ° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambarajah menunjukan matahari di kelilingi oleh 22 ° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle pula adalah biasan cahaya kristal yang melapisi sundogs dan mengelilinginya. Terkadang ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22 ° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Konstruksi Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.
Radius 22 ° halo tidak kelihatan. Ia seperti lembar yang berlapis-lapis atau debu pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan memiliki es kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.
Halo sangat besar. Ia selalu memiliki diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebagian saja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan dihasilkan oleh corona dari lebih banyak tetesan air dari dibiaskan oleh ais kristal. Ia tidak mengaitkan bahwa hujan akan turun.
Bila ingin melihat halo pastikan kedua mata anda dilindungi dari pancaran matahari. Jangan sesekali memandang terus dan lama pada halo. Sembunyikan matahari dari penglihatan di balik binaan, bangunan atau apa-apa saja. Hati-hati saat mengambil gambar halo tanpa pelindung matahari. Ia sangat berbahaya untuk mengambil gambar terus terutama mengunakan kamera SLR.
Sumber
Neh beberapa gambar yang sempat saya abadikan lewat kamera Hape :
Fenomena Halo ini berlangsung cukup lama yaitu sekitar 1 jam (10.30–11.30) di atas langit Jogja. Matahari terlihat mempunyai cincin berupa garis beraneka warna menyerupai pelangi.Cincin tersebut terlihat didominasi warna kuning di sisi terluar dan warna gelap di bagian tengah lingkaran.
0 comments:
Post a Comment