Thursday 3 June 2010

Loro Blonyo

Menurut catatan sejarah, Patung Loro Blonyo sudah ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Agung di kerajaan Mataram pada 1476. Menurut cerita rakyat dari Tanah Jawa, Loro Blonyo adalah perwujudan Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Berdasarkan ajaran Hindu Jawa kala itu, dikisahkan, Dewi Sri atau Dewi Kesuburan menemukan pasangannya, yakni Dewa Wisnu. Pada akhirnya pasangan tersebut dipercaya masyarakat sebagai simbol kemakmuran dan keturunan. "Loro" sendiri mempunyai arti dua dan "Blonyo" berarti dirias melalui prosesi pemandian, lalu didandani.

Perwujudan Hinduisme itu kemudian dimodifikasi agar lebih universal, dari Dewa Wisnu dan Dewi Sri ke patung sepasang pengantin. Mulanya seh kepemilikan Loro Blonyo berkaitan erat dengan kultur dan budaya. Hanya kaum priyayi yang memilikinya. Dalam rumah joglo, patung Loro Blonyo diletakkan di sentong atau bagian rumah tengah. Bagian yang dianggap sebagai wilayah pribadi suami dan istri. Tapi seiring perkembangan jaman patung Loro Blonyo udah menjadi semacam life style tersendiri. Dan patung ini pun bisa diletakkan di depan rumah, kamar tidur, taman dan ruang tamu, sebagai hiasan pelengkap rumah.

Boneka Loro Blonyo adalah simbol harapan. Wanita dalam patung tersebut adalah Dewi Sri atau dewi kesuburan. Melalui proses inkulturasi dari dominasi ajaran Hindu pada jaman itu, Patung Dewi Sri “menemukan” pasangannya yaitu Dewa Wisnu. Sehingga jadilah 2 patung Loro Blonyo yang artinya sebagai simbol kemakmuran serta keturunan.
Patung Loro Blonyo bagi banyak anggota masyarakat Jawa dianggap lebih dari sekedar mitos namun juga bisa menimbulkan sugesti positif.

Patung Loro Blonyo merupakan representasi kehidupan rumah tangga pasutri yang menjadi gambaran akan keindahan sebuah hubungan yang selalu menjaga keselarasan dan keharmonisan.

Anda berniat mengoleksi atau hanya sekedar memiliki patung Loro Blonyo ini, Mirota Batik punya segudang patung kayak gini neh. Ada yang terbuat dari keramik, tanah liat, ataupun dari kayu. Yah, emang kebanyakan patung Loro Blonyo terbuat dari kayu. Harganya macem - macem, mulai dari puluhan ribu rupiah ampek puluhan juta rupiah. Silahkan datengin gerai batik yang terletak di depan Pasar Beringharjo ini.

Kita tunggu kedatangannya yah..^^

Sumber artikel Loro Blonyo : Cyber Travel, Jogja News

0 comments:

Post a Comment